Manusia sangat erat
hubungannya dengan plastik. Plastik telah menjadi komoditas yang paling banyak
digunakan di dunia. Hampir seluruh kegitan manusia berhubungan erat dengan plastik,
mulai dari alat rumah tangga, peralatan kantor ataupun peralatan sekolah. Plastik merupakan polimer bercabang atau linear yang dapat dilelehkan diatas panas
untuk penggunaannya. Istilah plastik sendiri mencangkup polimerisasi sintentik
atau semi sintentik yang terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan
polimer dan zat lain yang mampu meningkatkan performa ataupun ekonomi.
Kebiasaan
masyarakat Indonesia dalam penggunaan plastik menurut beberapa sumber adalah
sekitar 700 kantong setiap tahunnya dengan keadaan plastik yang dibuang
langsung tanpa diolah dan sembarangan. Beberapa permasalahan
muncul akibat penggunaan plastik yang berlebihan tersebut. Sekitar 6,4 juta ton
sampah plastik masuk kedalam perairan (laut dan tawar) tiap tahunnya, hal tersebut sangat
mempengaruhi ekosistem perairan. Perairan yang tercemar sampah plastik mengakibatkan
matinya hewan-hewan diperairan. Plastik yang tidak dapat teruai dengan sendiri
dan waktu yang singkat bersifat racun apabila termakan oleh hewan-hewan pada
perairan tersebut dan berujung pada puncak tertinggi rantai makanan. Pembuang sampah
plastik tidak pada tempatnya dapat mengakibatkan pula sinergitas alam. Tanah tidak
dapat mencerna dengan baik sampah plastik tersebut sehingga berakibat kwalitas
tanah yang subur menjadi berkurang karena sampah plastik tersebut.
Berbagai inovasi kini
mulai bermunculan untuk persoalan sampah plastik yang mengganggu stabilitas
hidup manusia serta alam. Salah satu yang kita sering jumpai adalah kantong plastik biodegradable yang sangat mudah terurai oleh bakteri Pseudomonas dan Bacillus,
karena terbuat dari berbagai senyawa tumbuhan seperti selusosa, kolagen, kasein, protein atau lipid.
Bentuk apresiasi terhadap sampah plastik harus dimulai dari diri kita sendiri. Kenali
jenis plastik yang akan kita gunakan, minimalkan penggunaan plastik dalam
kehidupan sehari-hari serta tidak membuang sampah plastik secara sembarangan
dan marilah berfikir solusi yang terbaik untuk menjaga dan mengembalikan
keadaan ala ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHello mbak abit, terkesan informasinya...saya Martha ingin bertanya, Bagaimana cara mengajak para2 pemuda untuk bergerak melakukan inovasi manusia plastik tersebut?
BalasHapusTerimakasih Ka Martha, kalo menurut saya untuk target pemuda itu kita harus melakukan pendekatan yang cukup dalam. Cara nya bisa dengan kita membuat Tumbler atau tottebag yang sangat unik sehingga para pemuda ingin menggunakan nya jadi secara gak langsung sudah mengurangi penggunaan plastik
HapusInformatif sekali Mbak Abit, Mantap!
BalasHapusTerimakasih mba rikaa
Hapus